RSS

Pages

Kamis, 03 Desember 2009

Seperti Apa Rasanya Jatuh Cinta

Seperti apa rasanya jatuh cinta?

Menyejukkankah?
seperti kabut tipis yang menyapu leher
mendinginkan bahu
meredakan keteganganmu?

Adakah cinta itu mencengkeram?
bagaikan genggaman yang tak mau lepas di sekujur jiwamu
senyummu dan air matamu
akal sehatmu dan emosi-emosimu?

Adakah cinta itu membawa getar-getar?
yang dimulai dari ujung kaki, dan merayap naik ke dada,
lalu ke tenggorokan, membuat napas tertahan,
hingga jeritan tak bisa lagi ditahan-tahan?

Adakah cinta itu menimbulkan kebingungan?
Apa aku mesti merasa begini?
Apa dia juga merasa begini? Kenapa dia memberiku harapan?
Mengapa sinar matanya membuatku begitu terpukau?

Katakan padaku ...

Apa setiap senyum, tatapan, dan pertemuan tak sengaja
merupakan janji untuk balas mencintai?
Bukan karena kau benar-benar berpikir demikian, melainkan karena kau perlu berpikir begitu,
agar supaya kisah cinta yang bak dongeng ini,
tidak memudar

Apa setiap percakapan
berhari-hari terpatri dalam ingatan?
Setiap adegan
jelas namun juga tak nyata
Diputar ulang dalam angan-angan?

Katakan padaku ...

Apa dia memenuhi pikiranmu
hari demi hari yang kian ditunggu
hingga segalanya kehilangan kilau aslinya saat dia tak ada
untuk memperindah harimu?

Apa setiap sentuhan penuh canda
membuatmu melayang ke angkasa seakan naik ke awan?
walau nyatanya tetap di daratan?
Apa setiap pelukan bersahabat
memaksa sudut-sudut mulutmu menjadi senyuman?

Mengapa lututku menjadi lemas
Dengan setiap sentuhan tanpa makna
Atau bahkan saat ia berada dekat denganku?

Katakan padaku ...

Apa perasaan ini lebih dari sekadar suka
atau keterpesonaan bodoh
saat dia bicara padamu
rasanya seakan dialah pasangan jiwamu
kala dia tertawa mendengar lelucon-leluconmu

“Kalau rasanya seperti cinta, berarti ini memang cinta, bukan?”

Katakan padaku ...

Sebab, tahu apa aku tentang cinta?
Aku cuma wanita biasa
aah ... aku baru sekali ini jatuh cinta

0 komentar:

Posting Komentar